Senin, 27 November 2017

Carpe Diem dalam Realita

Bagi penggemar drama Korea dan menonton Chicago Typewriter, pasti tahu Carpe Diem. Carpe Diem ini nama kafe yang menjadi "markas" pemuda Joseon pimpinan  Seo Hwi-young.

Tema cerita Chicago Typewriter berkutat di reinkarnasi dan percintaan. Cinta yang belum usai di tahun 1930 terbawa ke 80 tahun kemudian. Kegalauan tentang masa lalu bisa terjawab di masa kini melalui novel yang diketik dengan mesin ketik manual dan laptop.

Carpe Diem menjadi sesuatu yang mengganjal di benak saya. Sepertinya, sering melihat tulisan  Carpe Diem tetapi tidak tahu artinya wkwkwkwk....

Sabtu 18 November 2017 saya bersama keluarga menginap di Ossotel, Legian. Hotelnya termasuk baru dengan konsep yang unik. Kolam renang terbentang di sepanjang hotel. Kamar yang ada di lantai satu punya pintu keluar yang langsung ke kolam. Sayangnya, kami di lantai tiga, jadi tidak punya akses langsung ke kolam renang.

Malam harinya, kami bermaksud jalan-jalan di sekitar Legian. Tetapi, baru keluar hotel, ternyata ada restoran Romeos yang menjadi bagian dari Ossotel. Tempatnya cozy dan ramai pengunjung. Kami pun memutuskan untuk masuk ke Romeos.

Begitu masuk, saya kaget karena ada tulisan Carpe Diem di dinding Romeos dan mesin ketik kuno di rak. Ini seperti dejavu. Tapi ini realita.

Saya pun googling untuk mencari arti Carpe Diem. Dari wikipedia, saya temukan Carpe Diem berasal dari bahasa Latin yang artinya "petiklah hari".

Dalam benak saya, petiklah hari artinya nikmatilah apa yang kau dapatkan hari ini, jangan pernah menunda. So...kami pun menikmati hidangan hari itu di Romeos, Ossotel. Carpe Diem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar