Main tembak-tembakan sering dilakukan anak-anak. Zaman dulu,
anak-anak bermain dengan senjata dari pelepah pisang. Zaman sekarang, senjata
plastik banyak dijual di toko mainan. Mengapa bermain tembak-tembakan digemari anak-anak
dan apa yang harus dilakukan orangtua?
Pulang sekolah, Bisma, Nanda, dan beberapa temannya menunggu
jemputan. Mereka lalu bermain
perang-perangan di halaman sekolah. Senjatanya bukan pistol, tetapi penggaris
dan botol air mineral yang dipegang layaknya pistol. Mereka membagi diri
menjadi dua kelompok. Satu kelompok sebagai “aparat keamanan”, satu kelompok
sebagai “penjahat”.
Apa yang mereka mainkan ini terinspirasi dari tayangan teror
Sarinah, Jakarta. Gencarnya pemberitaan khusus di media elektronik membuat
anak-anak ini menjadikan peristiwa tersebut sebagai media permainan.
“Dar..dar..dar…kamu kena,” ujar Nanda kepada salah satu temannya. Ternyata anak
yang “kena tembak” itu pasrah dan menerima konsekuensi dirinya sudah kena.
Setelah semua “penjahat” tertembak, mereka berkumpul lagi dan bertukar peran.
Bermain “perang-perangan” tidak hanya dilakukan dalam
permainan nyata. Ada juga anak-anak yang menggemari permainan di video games
maupun gadget. Mereka sigap dan mahir memainkan peran sebagai penumpas
kejahatan. Beberapa games menampilkan visual berupa pelaku yang tertembak dan
mengeluarkan darah. Atau, si penumpas kejahatan yang malah kena tembak.
“Anak-anak sekarang sangat canggih bermain games
perang-perangan. Kalau kalah masih bisa main lagi sampai menang. Ini membuat
anak-anak ketagihan. Uang saku bisa habis di rental PS atau warnet bahkan untuk
beli pulsa,” ungkap Bu Ria yang anaknya dulu sempat ketagihan main PS.
Apa yang dilakukan anak-anak, dari sisi psikologi merupakan
fase peniruan. “Anak-anak merupakan peniru ulung. Apa yang dilihat di media
elektronik khususnya bisa ditiru. Mereka terpapar secara visual. Apa yang
dilihat keren langsung menjadi idola. Itulah yang tertanam di memori mereka,”
ujar Retno I G. Kusuma, Kepala Sub Unit Psikologi Rehabilitasi Medik RS
Sanglah.
Fase peniruan yang dilakukan anak ini juga menunjukkan sisi
agresivitas anak. Jika agresivitas ini berlebihan, orangtua harus introspeksi.
Bisa jadi, anak merasa tertekan karena orangtua terlalu otoriter atau orangtua
sering bertengkar. Anak tidak bisa menyalurkan emosi secara nyata, sehingga
melampiaskan melalui permainan melalui PS maupun gadget. Anak-anak merasa tidak
berdaya di dunia nyata. Karena itu mencari pelampiasan dengan main games
kekerasan sehingga bisa memukul dan menembak sesuka hati.
Pengaruh lingkungan juga tidak bisa diabaikan. Lingkungan
yang menggemari games juga bisa membuat anak-anak terpengaruh. Banyaknya tempat
penyewaan juga mempermudah akses mereka bermain. “Dulu, anak-anak bisa bermain perang-perangan
dengan pelepah pisang. Mereka bermain kolektif dan menunjukkan kreativitas
dalam bentuk “senjata”. Sekarang susah menemukan yang seperti ini,” ungkap
Ketua YPAC Bali ini.
BERMAIN TEATER
Retno melihat ada sisi positif yang bisa dikembangkan dari
kegemaran anak bermain perang-perangan. Orangtua bisa menyalurkan bakat anak ke
bidang olahraga bela diri. Hal ini dibarengi dengan pemahaman tentang
pentingnya bela negara. Siapa tahu, ini bisa menjadi dasar bagi anak untuk
memilih profesi sebagai tentara atau polisi. Bagi guru juga harus kreatif dalam
mengemas isu aktual menjadi media pembelajaran bagi anak.
“Anak-anak bisa diajak bermain peran, ada yang menjadi tokoh
baik ada yang menjadi tokoh jahat. Materinya mengacu dari peristiwa actual.
Buat skenario lalu sisipkan pelajaran budi pekerti, PPKn, bahkan bahasa
Indonesia. Kemas dalam bentuk teater. Anak-anak akan lebih mudah memahami kalau
diajak bermain peran. Bermainnya bisa di kelas, bisa di aula, atau di halaman
sekolah,” jelas Manajer Rumah Singgah Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Bali ini.
Karena bermain itu memerlukan tempat, pemerintah juga harus
terlibat. Salah satunya dengan memberi syarat sekolah harus memiliki ruang
terbuka sebagai tempat bermain dan beraktivitas. Permainan yang dilakukan
anak-anak ini juga membuat anak belajar berkoordinasi dan melatih kecerdasan
emosional mereka. –Ngurah Budi
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusGet directions, reviews and information 평택 출장안마 for Harrah's 양산 출장안마 Cherokee Casino & Hotel in Cherokee, NC. 제주도 출장안마 속초 출장안마 Harrah's Cherokee Casino & 보령 출장마사지 Hotel.